Leang Archaeological Park Maros Menteri Kebudayaan Resmikan Fadli Zon didampingi Pj Gubernur Sulawesi Selatan Fadjry Djufry meresmikan
Taman Arkeologi Leang- Leang dan Pusat Informasi Leang-Leang, serta Virtual Reality di Pusat Informasi di Kabupaten Maros, Sulsel, Selasa.
Peresmian ini menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga warisan budaya dan mempromosikan pariwisata berbasis sejarah.
Dalam pidatonya, Menteri Kebudayaan menekankan pentingnya konservasi dan pendidikan, menjadikan Leang-Leang sebagai pusat penelitian arkeologi
dan pembelajaran bagi generasi muda.
Leang Archaeological Park Maros
Fadli Zon dalam kesempatan ini turut memuji keindahan Taman Purbakala Leang Maros yang terletak di Kecamatan Bantimurung, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan
dengan menyebut Leang-Leang sebagai destinasi wisata kelas dunia.
“Ini tidak hanya merupakan kekayaan nasional, tetapi ini kekayaan dunia. Ditemukan di wilayah Pangkep dan Maros, sekitar tujuh ratus lebih gua
dengan lukisan-lukisan kuno. Setiap gua ada namanya, sesuai penamaan lokal,” kata Fadli Zon.
“Ini salah satu bukti bahwa Indonesia memiliki peradaban tertua di dunia. Harus membuat banyak orang Indonesia datang ke tempat ini,” ujarnya.
Pada momentum ini juga dilaksanakan eksperimen alat batu dan rock art. Termasuk dialog bersama dengan Komunitas Pelestari Kebudayaan
di wilayah Kabupaten Maros dan Pangkep. Ada pula penanaman pohon endemik di Leang Leang sebagai rangkaian acara.
Menurut dia, kawasan karst yang indah dengan suasana yang luar biasa itu bisa menjadi destinasi budaya dan wisata unggulan Sulsel.
Apalagi keberadaan Rumah Informasi di objek wisata ini, kata dia maka akan semakin banyak publikasi hingga ke seluruh dunia. Tentunya dengan kerja
sama pemerintah provinsi dan kabupaten serta kalangan perguruan tinggi, demikian juga dengan komunitas.
“Leang-leang ini destinasi wisata kelas dunia. Kalau di Italia ada Pompei, di Yordania ada Petra. Ini jauh lebih tua,” jelasnya.
Fadli Zon mengatakan pemerintah akan terus melakukan pendataan dan membuka ruang bagi penelitian sebagai bagian perjalanan peradaban manusia.