Filosofi Sepak Bola Menyerang Masah Patrick Kluivert Menjelaskan tentang filosofi sepak bola yang dianutnya Sang pelatih Timnas Indonesia
mengakui senang dengan sepak bola menyerang, akan tetapi tidak asal berlari dan menyerang.
Kluivert mengungkapkan bahwa proses administrasi berjalan lancar dan diharapkan dapat selesai sebelum Maret 2025.
Jairo Riedewald, yang kini membela Crystal Palace, telah menunjukkan minat besar untuk membela Timnas Indonesia Kehadirannya di skuad
Garuda dinilai akan menambah kekuatan lini tengah, mengingat pengalaman dan kualitas yang dimilikinya.
Filosofi Sepak Bola Menyerang
Sebagai pelatih Timnas Indonesia, Kluivert disebut-sebut punya gaya bermain berbeda dengan Shin Tae-yong. Jika sang pelatih terdahulu lebih
bermain pragmatis, maka Kluivert akan bermain menyerang.
Catatan statistik Kluivert ketika menjadi pelatih jadi bukti bahwa dia menganut filosofi menyerang Tim racikannya selalu mencetak banyak gol,
walau di sisi lain mereka juga kebobolan banyak gol.
Pada wawancara dengan Liputan6, Kluivert menjelaskan seperti apa filosofi sepak bola yang dianut. Dia mengakui bahwa timnya wajib memainkan
sepak bola menyerang. Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Kluivert sering disebut sebagai penganut filosofi bermain Johan Cruijff. Dia tidak menampik hal tersebut. Pelatih 48 tahun itu mengaku ingin setiap
timnya, termasuk Timnas Indonesia, memainkan sepak bola ofensif.
“Saya suka sepak bola menyerang. Saya rasa kita juga punya penyerang bagus. Filosofi saya harus diterapkan, tapi pertama, kita harus melihat kualitas
yang dimiliki tim, sebelum coba mengatasinya.
“Tapi bermain menyerang adalah keharusan bagi saya. Saya suka menempatkan lawan dalam kesulitan dengan menerapkan tekanan tinggi di lapangan,” sambungnya.
Meskipun begitu, Kluivert memastikan jika anak asuhnya tidak asal menyerang. Ada struktur yang dibangun dan diterapkan di lapangan. “Terorganisir,
tidak asal lari,” tegas mantan pelatih Adana Demirspor tersebut.
Sepak bola menyerang, terutama dari negara Belanda, acap kali identik dengan formasi 4-3-3. Namun, menurut Kluivert, formasi adalah hal yang harus dinamis
Beberapa aspek bisa menentukan formasi yang akan dipakai.
“Pola 4-3-3 itu favorit saya, tapi ini tidak menyangkut itu. Saya harus menerapkannya dalam tim. Hal terpenting bagi saya adalah pemain memberi saya
masukan terhadap sistem yang akan saya mainkan,” ucap Kluivert.
“Begitu juga dengan lawan, apakah mereka bermain dengan tiga striker atau dua striker. Jadi formasi kita juga akan tergantung formasi lawan,” tegas Kluivert.