Lima karya budaya Sukabumi Sebagai Warisan Budaya Tak Benda

Lima karya budaya Sukabumi

Lima karya budaya Sukabumi Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Lima karya budaya dari Kabupaten Sukabumi ditetapkan sebagai
warisan budaya tak benda (WBTB) Jawa Barat (Jabar) pada 2025 oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar

“Lima karya budaya tersebut berasal dari Kasepuhan Adat Banten Kabupaten Sukabumi,” kata Sekretaris Dinas Kebudayaan, Pemuda
dan Olah Raga Kabupaten Sukabumi Yanti Irianti, di Sukabumi, Jumat.

Penetapan ini dilakukan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sebagai bentuk pengakuan atas kekayaan
budaya lokal yang bernilai tinggi.

budaya Sukabumi Sebagai Warisan

Datangi Sukabumi, Gubernur Ridwan Kamil Buka Acara Riksa Budaya di Palabuhanratu | Radar Sukabumi

Adapun lima karya budaya yang ditetapkan sebagai WBTB Jabar, yakni Gula Kawung, Sangu Kabuli, Mulasara Nu Ngalahirkeun, Tradisi
Ngadegkeun Bumi, dan Mapag Lisung Anyar.

Karya budaya yang berasal dari Kasepuhan Adat ini seperti Gula Kawung merupakan tradisi pembuatan gula merah yang memiliki nilai budaya
dan sejarah, Sangu Kabuli adalah ritual penyambutan tamu agung dengan prosesi adat.

Kemudian Mulasara Nu Ngalahirkeun merupakan tradisi upacara adat kelahiran bayi dan tradisi Ngadegkeun Bumi yaitu ritual pembangunan
dan pengukuhan tanah serta Mapag Lisung Anyar merupakan tradisi permainan rakyat.

Menurut Yanti, penetapan lima karya budaya oleh Pemprov Jabar tersebut merupakan komitmen Pemkab Sukabumi berkomitmen dalam upaya
melestarikan budaya melalui pelindungan, pemanfaatan dan pengembangan.

“Agar bisa ditetapkan sebagai WBTB, kami mendaftarkan sejumlah kebudayaan asli Kabupaten Sukabumi ke Pemprov Jabar untuk dilakukan verifikasi,
pendataan serta penelitian dan terakhir sidang untuk menentukan karya budaya yang didaftarkan tersebut layak disebut warisan bangsa atau bukan,” ujarnya.

Yanti mengatakan karya budaya ini juga dimanfaatkan serta dikembangkan untuk peningkatan perekonomian masyarakat karena menjadi daya tarik untuk mendatangkan wisatawan.

Di sisi lain, kesadaran dan partisipasi warga dalam melestarikan karya budaya dan kearifan lokal sangat penting salah satunya memberikan informasi
kepada generasi muda agar mereka merasa bangga dengan budaya bangsa seperti yang dilakukan secara turun temurun oleh Kasepuhan Adat.

Pemerintah daerah bersama masyarakat berkomitmen untuk terus mempromosikan dan melestarikan warisan ini melalui berbagai program edukasi, festival budaya, dan dokumentasi.

Dengan pengakuan ini, Sukabumi tidak hanya dikenal sebagai kota wisata, tetapi juga sebagai penjaga warisan budaya Nusantara yang kaya dan beragam.

By admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

saya bukan robot *Time limit exceeded. Please complete the captcha once again.