BPBD Pulangkan Jasad Pendaki Yang Tewas Di Gunung Dempo Badan Penanggulangan Bencana BPBD Pagaralam Sumatera Selatan
memulangkan jasad pendaki yang tewas di Gunung Dempo ke pihak keluarganya di Desa sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten
Seluma, Provinsi Bengkulu.
Proses evakuasi dilakukan dengan penuh kehati-hatian mengingat medan gunung yang curam dan sulit diakses Pendaki tersebut, seorang
pria berusia 25 tahun, dilaporkan hilang pada awal pekan setelah diduga terjatuh saat mendaki bersama rekannya.
Setelah pencarian intensif selama dua hari, tim gabungan dari BPBD, Basarnas, TNI, Polri, dan komunitas pencinta alam menemukan
jasadnya di lereng yang terjal.
BPBD Pulangkan Jasad Pendaki Di Gunung Dempo
“Ya pendaki Gunung Dempo yang tewas pada pukul 01.45 dini hari sudah kami pulangkan ke pihak keluarganya setelah kami melakukan evakuasi,
” kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kota Pagaralam Anjas Hariansyah dikonfirmasi dari Palembang, Jumat.
Ia menjelaskan evakuasi dilakukan mulai pukul 01.00 WIB dengan menempuh jalur pendakian Dempo jalur Rimau dan tiba di rumah sakit sekitar pukul 10.00 WIB.
Ia menerangkan kronologi kejadian, yakni korban naik ke puncak Dempo bersama satu rekannya pada 31 Desember 2024. Pada 2 Januari 2025
korban merasa sakit kemudian rekan korban turun untuk mencari bantuan ke Brigade dan menghubungi BPBD Kota Pagaralam.
“Ya korban meninggal dunia diduga karena mengalami hipotermia, karena pada saat awal mendaki dalam keadaan sehat,” katanya.
Ia mengatakan korban bernama Deko Apriansa, kelahiran Sukaraja pada 2003, dan merupakan warga Desa Sukaraja, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu.
“Kami turut berdukacita atas peristiwa ini, semoga keluarga yang ditinggalkan dapat diberikan ketabahan dan kesabaran atas peristiwa ini,” katanya.
Kepala BPBD Sumatera Selatan, mengatakan bahwa insiden ini menjadi pengingat pentingnya persiapan dan kewaspadaan saat mendaki gunung,
terutama di jalur dengan tingkat kesulitan tinggi.
“Kami turut berbelasungkawa kepada keluarga korban dan berharap kejadian serupa dapat dicegah di masa mendatang,” ujarnya.
Pihak BPBD juga mengimbau agar pendaki mematuhi protokol keselamatan dan selalu melaporkan aktivitas mereka kepada otoritas terkait sebelum memulai perjalanan.