Timah Masih Mendominasi Perekonomian Kepulauan Babel lima Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(Babel) Fery Insani menyebutkan timah masih mendominasi perekonomian Kepulauan Babel lima tahun ke depannya.
Timah memainkan peran sentral dalam perekonomian daerah ini, memberikan kontribusi signifikan terhadap Pendapatan
Domestik Regional Bruto (PDRB) dan mendukung ribuan tenaga kerja lokal.
Sejarah penambangan timah di Babel sudah berlangsung selama lebih dari satu abad, menjadikannya sektor utama yang menopang ekonomi provinsi ini.
Timah Mendominasi Perekonomian
“Sektor industri pengolahan bijih timah masih mendominasi perekonomian Kepulauan Babel ini,” kata Fery Insani,
usai membuka diskusi panel tantangan dan potensi ekonomi Kepulauan Babel 2025, di Pangkalpinang, Selasa.
Ia mengatakan sektor industri pengolahan timah lima tahun ke depannya masih mendominasi perekonomian Kepulauan Babel,
selanjutnya sektor perkebunan, perikanan, perdagangan, pariwisata.
“Dalam dua tahun terakhir ini perekonomian Kepulauan Babel terpuruk, bahkan pada 2024 ini hanya tumbuh 0,18 persen
dan terendah se-Sumatera, sebagai dampak penegakan hukum korupsi tata niaga pertimahan,” katanya.
“Saya menilai penegakan hukum korupsi tata niaga pertimahan ini sangat baik, karena tidak ada lagi ilegal-ilegal, semua jelas
dan kontribusi timah ke negara dan daerah semakin besar,” katanya pula.
Menurut dia, sekarang dan setelah penegakan hukum korupsi tata niaga pertimahan ini diharapkan tata kelola penambangan bijih timah benar dan sesuai regulasi berlaku.
“Kalau dulu orang bebas menambang dan menjual kemana-mana dan kehidupan masyarakat hanya begini-begini saja, sehingga yang kaya hanya segelintir orang saja,” katanya lagi.
Ia optimis perekonomian Kepulauan Babel akan semakin meningkat, setelah penataan tata kelola dan niaga pertambangan bijih timah ini.
“Setelah penegakan hukum ini tentunya ke depannya tata kelola dan niaga pertimahan ini semakin rapi, ditambang secara benar, dijual secara benar dan pemasukan untuk negara serta daerah juga sudah benar,” ujarnya lagi.
Rektor Universitas Muhammadiyah Kepulauan Babel I Fadillah Sabri ST MEng mengapresiasi diskusi panel tantangan dan potensi ekonomi Kepulauan Babel 2025, karena dapat menyamakan persepsi bahwa saat ini Babel tidak sedang baik-baik saja.